Lamer – Alun-alun Kota Depok di Grand Depok City menjadi saksi perhelatan Lomba Mural yang berlangsung pada Sabtu, 22 Februari 2025. Sebanyak 17 peserta dari berbagai kalangan, baik umum maupun pelajar, berpartisipasi dalam ajang ini. Para pemural menampilkan karya yang merepresentasikan budaya dan keindahan Nusantara melalui panorama yang mereka lukiskan.
Lomba ini digelar atas kerja sama antara Alun-alun Kota Depok, Nippon Paint, dan Taman Hutan Raya dengan mengusung tema Keberagaman Budaya Nusantara Menuju Indonesia Emas. Kegiatan ini menjadi wujud kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Ray Andre, selaku panitia sekaligus tim juri, mengajak masyarakat untuk hadir dan menyaksikan langsung kompetisi ini. “Ayo datang dan saksikan lomba mural di Alun-alun Kota Depok. Para peserta juga akan dinilai berdasarkan story yang mereka unggah di Instagram sebagai salah satu kategori penilaian,” ujarnya.
Dalam karya yang ditampilkan, peserta menggambarkan beragam ikon budaya Nusantara, mulai dari Candi, tarian adat dari berbagai daerah seperti Betawi, Nias, Padang, Irian Jaya, Jawa, dan Bali, hingga simbol nasional seperti Monas dan Burung Garuda.

Sejumlah peserta memberikan tanggapannya terkait ajang ini. Killen Safa, siswi SMK Forward Nusantara Tapos, mengaku antusias mengikuti lomba ini.
“Seru dan menyenangkan! Lomba ini menambah wawasan dan pengalaman saya dalam dunia mural,” ungkapnya.
Arsyah Fin dari SMA Negeri 6 Depok juga merasa lomba ini menjadi bukti bahwa mural memiliki banyak peminat, terutama yang mengangkat tema budaya Indonesia.
“Melihat antusiasme pengunjung, saya semakin semangat. Banyak yang tertarik dengan mural bertema budaya ini,” katanya.
Sementara itu, Liong, seorang pemural dari Depok, mengapresiasi dukungan dari Pemkot Depok dan Nippon Paint sebagai sponsor.
“Terima kasih kepada Pemkot Depok yang telah menyediakan wadah bagi seniman mural untuk berkarya. Saya berharap lomba seperti ini bisa diadakan lebih sering, misalnya pada peringatan Hari Pendidikan di bulan Mei atau Hari Sumpah Pemuda,” harapnya.
Dengan keberagaman karya yang ditampilkan, lomba mural ini bukan hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi dan apresiasi terhadap budaya Nusantara.